Perbedaan Adanya Nyeri Kronik dan Akut
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Pada saat seseorang telah menjadi lanjut usia
(lansia), sejumlah keluhan biasa diungkapkan. Kondisi rasa sakit yang muncul
pada lansia ini kerap dianggap normal, padahal sebetulnya tidak.
Menurut Ketua Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia Dr. Arya Govinda
Roosheroe, rasa nyeri ada yang kronik dan ada pula yang akut.
Nyeri kronik adalah nyeri yang telah berlangsung lama. Nyeri ini
menetap lebih dari tiga bulan, tidak hilang, atau hilang timbul. Best Profit
Sedang, nyeri akut adalah nyeri yang datang tiba-tiba. Nyeri akut
dapat disebabkan trauma, benturan, jatuh, patah, usus buntu, atau batu ginjal.
Baik nyeri akut maupun nyeri kronik keduanya sangat subjektif, lanjut
Arya. Artinya, sangat bergantung dengan individunya.
“Ada yang darahnya sangat tinggi tapi tidak nyeri kepala, ada juga
yang darahnya tidak terlalu tinggi tapi merasakan nyeri kepala,” ujar Arya
dalam seminar daring Geriatri TV beberapa waktu lalu.
Secara umum, pengertian nyeri menurut Arya adalah suatu pengalaman
emosional dan rasa (sensori) yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan
kerusakan jaringan tubuh yang sudah atau akan terjadi.
Nyeri Kronik Primer Sekunder
Arya menambahkan, nyeri kronik dibagi dalam dua jenis yakni nyeri
kronik primer dan sekunder.
“Kalau yang primer memang biasanya nyeri itu sebagai masalah yang
utama, bahkan kita kadang-kadang sulit untuk mengetahui penyebabnya. Jadi,
hati-hati pada nyeri primer.”
Sedang, nyeri sekunder sebagai akibat dari suatu penyakit. Jadi, ada suatu
penyakit yang mendasari terjadinya nyeri, lanjutnya.
Nyeri kronik primer dapat terjadi pada lebih dari satu daerah organ
tubuh, tidak hanya di kepala, nyeri ini bisa terjadi juga di tulang belakang
dan daerah tubuh lainnya.
“Jika penyebabnya kanker dan sudah menyebar ke berbagai bagian tubuh
maka nyerinya bisa terjadi di berbagai tempat,” terangnya.
Berpengaruh pada Emosi
Tak hanya berpengaruh pada tubuh, rasa nyeri juga berpengaruh pada
emosi. Bisa menimbulkan rasa marah, cemas, gelisah, hingga Depresi yang
akhirnya memengaruhi status fungsional dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nyerinya pun bisa bermacam-macam, seperti fibromyalgia atau nyeri di
jaringan ikat, otot, dan tulang. Ada pula nyeri kepala primer hingga nyeri
kronik otot.
“Nyeri bisa memengaruhi kualitas hidup, jadi salah satu tujuan
tatalaksana nyeri adalah agar kualitas hidup pasien bisa lebih baik,”
tandasnya.
Sumber
merdeka.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment