Perbedaan Antara Psikopat dan Sosiopat
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Salah satu sebutan yang sering muncul pada seseorang adalah psikopat. Selain itu, terdapat sebutan lain yang juga mungkin muncul yaitu sosiopat. Keduanya merupakan sebutan yang mungkin diberikan pada seseorang dengan kondisi kejiwaan tertentu.
walau sering digunakan, dilansir dari Web MD, pada
dasarnya kedua hal ini tidak digunakan oleh dokter sebagai suatu diagnosis
kesehatan. Secara medis, istilah yang digunakan untuk menjelaskan masalah ini
adalah gangguan kepribadian antisosial.
Pakar kejiwaan percaya bahwa psikopat dan sosiopat
memiliki hal dan sifat yang serupa. Keduanya sama-sama bisa membuat seseorang
kesulitan membedakan antara yang baik dan buruk. Mereka juga kesulitan untuk
memahami dan berbagi perasaan orang lain.
Walau memiliki sejumlah kesamaan, namun tetap
terdapat perbedaan dari kedua hal ini. Salah satu hal utama yang membedakan
keduanya adalah terkait ada tidaknya kesadaran ketika melakukan suatu
perbuatan.
Perbedaan Sosiopat dan Psikopat
Salah satu hal penting yang membedakan antara
psikopat dan sosiopat adalah terkait adalah kesadaran yang dimiliki. L. Michael
Tompkins, EdD psikolog dari Sacramento County Mental Health Treatment Center
mengungkap bahwa hal ini merupakan rasa yang muncul dan mengingatkan dari dalam
diri ketika seseorang melakukan hal yang salah.
Seorang psikopat diketahui tidak memiliki kesadaran
terkait baik dan buruk ini. Dia bisa secara biasa melakukan hal buruk pada
orang lain tanpa adanya rasa bersalah sama sekali.
Sedangkan pada sosiopat, kesadaran ini masih ada di
dalam diri mereka walau sangat lemah. Ketika melakukan hal buruk, dia tahu
bahwa hal yang dilakukannya itu salah namun hal tersebut tak menghentikan
perbuatannya.
Baik psikopat maupun sosiopat sama-sama tidak
memiliki empati. Namun, Aaron Kipnis, PhD mengungkap bahwa psikopat memiliki
rasa empati yang lebih rendah dibanding orang lain. Seseorang dengan kondisi
ini cenderung melihat orang lain hanya sebagai obyek untuk mendapat keuntungan
bagi dirinya sendiri.
Psikopat dan Sosiopat Tak Selalu Berhubungan dengan
Kejahatan
Selama ini, karena sejumlah cerita baik di TV atau
buku, psikopat atau sosiopat selalu dihubungkan dengan orang jahat berdarah
dingin ketika melakukannya. Walau seseorang dengan kepribadian antisosial bisa
berbuat kasar, namun pada kenyatannya sebagian besar tidak.
Mereka hanya melakukan manipulasi serta berperilaku
buruk untuk mendapatkan hal yang diinginkan.
"Pada kasus terburuk, mereka bisa jadi
pembunuh perhitungan dan berdarah dingin," terang Kipnis.
Namun pada beberapa orang, kondisi ini tidak
berujung pada kejahatan. Kipnis menjelaskan bahwa hal ini bisa membantu
seseorang meraih posisi dan jabatan tinggi walau harus menyakiti orang lain
untuk memperolehnya.
Psikopat Cenderung Dingin, Sosiopat Cederung
Pemarah
Seorang psikopat bakal sangat sulit untuk
diidentifikasi. Mereka cenderung cerdas, mempesona, dan pintar menirukan emosi.
Bisa saja mereka tampak peduli dan tertarik pada orang lain walau kenyataannya
tidak.
"Mereka aktor yang hebat dengan tujuan
memanipulasi orang demi keuntungan sendiri," terang Tompkins.
Sementara itu, sosiopat tidak bisa berpura-pura
dengan emosi mereka. Dalam kondisi ini, seseorang bakal menunjukkan ketika
mereka tidak tertarik dengan orang lain. Mereka bahkan akan menyalahkan orang
lain dan beralasan terkait kepribadian mereka ini.
Beberapa pakar menyebut sosiopat berkepala panas
dan pemarah karena bertindak tanpa memikirkan perasaan orang lain. Sedangkan
psikopat cenderung dingin dan penuh perhitungan dengan hasil yang mereka
inginkan.
Perbedaan di Dalam Otak
Sebuah penelitian mengungkap bahwa otak seorang
psikopat berbeda dari orang lain. Terdapat perbedaan fisik di dalam otak yang
membuatnya sulit untuk memahami perasaan dan masalah orang lain.
Perbedaan ini bahkan bisa mengubah fungsi tubuh
secara dasar. Contohnya, ketika seseorang melihat darah atau kekerasan, detak
jantung dan napas bakal semakin cepat serta telapak tangan berkeringat. Namun
seorang psikopat tidak mengalaminya dan malah menjadi lebih tenang.
Kipnis mengatakan bahwa hal ini bisa membuat
seorang psikopat tidak merasa ketakutan dan melakukan perilaku yang
membahayakan.
"Mereka tak takut dengan konsekuensi dari
perbuatan mereka," terangnya.
Sumber
merdeka.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment