Mitos Terkait Diet Protein
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Studi per Juni 2015 di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan protein menjadi solusi ideal dalam upaya menurunkan berat badan.
Protein yang membuat Anda merasa kenyang hingga waktu makan
berikutnya, Peneliti juga menyarankan untuk menambahkan protein ke dalam
makanan Anda untuk mempermudah menjalani program diet rendah kalori.
Meski demikian, mengonsumsi terlalu banyak protein juga bukan berarti
akan memperbanyak penurunan berat badan. Berikut ini, empat mitos lainnya
terkait diet protein, dilansir dari Health.
Mitos 1: Daging olahan itu sehat
Manfaat penurunan berat badan memang bisa juga dimiliki protein
nabati. Namun lain halnya jika itu daging olahan. Dalam penelitian, beberapa
daging olahan diproses secara berlebihan dan orang yang banyak mengonsumsi
makanan olahan cenderung memiliki kenaikan berat badan seiring waktu
dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi makanan utuh.
Dalam satu studi, yang diterbitkan bulan Juni 2011 di The New England
Journal of Medicine, responden yang banyak mengonsumsi makanan olahan seperti
keripik kentang, minuman manis dan daging olahan memperoleh kenaikan berat
badan rata-rata 3 pound (sekitar 1,5 kg) dalam kurun waktu 4 tahun, lebih
banyak daripada responden yang makan lebih sedikit makanan olahan.
Jadi, usahakan untuk makan lebih banyak protein nabati yang merupakan
makanan utuh (mislanya kacang-kacangan, lentil, tahu, dan sebagainya) dan
pengganti daging yang pemrosesannya tidak panjang.
Mitos 2: Hambar itu baik
Jika hambar yang dimaksud adalah mengonsumsi makanan berulang untuk
diet, seperti orang obesitas yang berusaha makan makaroni keju setiap hari
selama lima hari berturut-turut bisa berhasil dalam menurunkan berat badan,
dilansir dari studi per Agustus 2011 di The American Journal of Clinical
Nutrition. Namun bukan berarti Anda harus mengonsumsi makanan yang tidak
berbumbu dan membosankan.
Berikut ini tips menambah rasa dengan sedikit kalori pada protein
favorit Anda.
- Untuk daging yang digoreng, dibakar atau dipanggang
Daging dan ikan yang diolah dengan cara ini bisa menghasilkan rasa
yang kaya, dari proses karamelisasi permukaan luar protein saat menyentuh
panas. Untuk proses di wajan, Anda bisa memarinasi daging atau menggarami
daging yang sudah dikeringkan (untuk hasil luar yang renyah) sembari menunggu
wajan panas atau minyak (jika pakai) mendidih. Daging siap dibalik jika sudah
tidak menempel pada wajan.
- Untuk daging yang direbus
Air rebusan daging bisa menjadi kaldu yang gurih. Ini cocok untuk
makanan laut karena berdasarkan national Fisheries Institute, ikan akan
menghasilkan rasa yang lebih lembut daripada jika dipanggang atau dibakar.
Pertahankan kulit
Sebaiknya biarkan kulit untuk potongan protein seperti dada ayam, paha
ayam, salmon, dan fillet ikan berdaging lainnya saat memasaknya. Kulit akan
membantu menjebak cairan yang membuat daging menjadi lebih empuk dan enak.
Setelah dimasak, Anda bisa membuang kulitnya untuk menghemat kalori dan lemak.
Mitos 3: Anda butuh protein shake setiap olahraga
Faktanya, Anda tidak selalu membutuhkannya. Jika Anda memiliki kudapan
yang sehat dan kaya protein dalam beberapa jam setelah berolahraga, Anda tidak
memerlukan minuman ini setelah berolahraga.
Menurut sebuah studi Januari 2013 di Journal of International Society
of Sports Nutrition , Anda bisa mendapatkan cukup protein untuk pulih dari
latihan dengan mengonsumsi makanan ringan yang biasa Anda makan sepanjang hari.
Sementara jika menambahkan protein shake justru akan menambahkan kalori yang
tidak perlu dan akhirnya berlebihan.
Kecuali ada beberapa keadaan tertentu, seperti misalnya jika Anda
berolahraga dalam keadaan puasa, maka Anda akan membutuhkanasupan protein dan
karbohidrat setelah berolahraga untuk membantu dalam pembentukan otot.
Mitos 4: Anda masih kekurangan protein
Sebuah survei Nielsen edisi Juli 2018 menemukan sebanyak 55% warga AS
membeli makanan berprotein tinggi karena bagi mereka itu sangat penting.
Padahal, kebanyakan dari kita sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan protein
dengan baik.
Jika berdasarkan pedoman diet AS, disarankan untuk makan 10-35% kalori
dari protein (hewani maupun nabati). Sementara dalam ringkasan data diet orang
dewasa bulan Januari 2021 dari USDA menemukan bahwa orang dewasa telah
mengonsumsi 16% kalori dari protein. Itu artinya mereka sudah mencukupi
kebutuhan protein harian.
Anda bisa saja menambahkan asupan protein, namun jangan lupa untuk
memotong kalori dari makanan lain yang Anda konsumsi hari itu untuk menjaga
agar total kalori Anda tetap terkendali.
Jadi protein adalah bagian penting dari upaya penurunan berat badan,
tetapi tidak perlu berlebihan. Lebih baik juga jika memenuhi kebutuhan kalori
dengan ragam makanan, seperti buah dan sayur yang kaya nutrisi dan karbohidrat
kaya serat.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment