Penyebab Bisul di Punggung
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - Berbagai penyebab bisul
di punggung kurang lebih sama dengan penyebab masalah bisulan pada umumnya.
Mulai dari infeksi bakteri, makanan yang dikonsumsi, dan kebersihan
diri. Meski punggung bukan daerah lipatan, bila penyebab bisul tidak dihindari
maka risiko mengalami tetap ada. Umumnya bisul muncul di area lipatan seperti
leher, wajah, ketiak, bokong, dan paha.
Bisul (furunkel) ini terjadi karena infeksi bakteri penyebab bisul
telah memicu peradangan di dalam folikel rambut atau lubang tempat rambut
tumbuh. Setelah empat sampai tujuh hari, benjolan tersebut mulai berisi nanah
dan terasa sakit.
Agar tidak terjadi berulang, penyebab bisul di punggung harus
dihindari betul. Ini langkah pencegahan yang paling utama dan mudah dilakukan.
Alih-alih mengobati bisul, lebih baik mencegah munculnya bisul. Berikut
Liputan6.com ulas penyebab bisul di punggung dari berbagai sumber, Selasa
(15/6/2021).
1. Lemak
Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging olahan, mentega,
dan es krim, dapat menjadi penyebab bisul di punggung. Waspadai betul! Hal ini
disebabkan karena kandungan lemak yang tinggi dan lemak tak sehat di dalamnya
mampu meningkatkan produksi hormon yang mirip dengan insulin. Kondisi itu dapat
menjadi penyebab bisul di punggung karena folikel kulit lebih rentan terserang
bakteri, seperti bakteri Staphylococcus.
2. Diabetes
Penyebab bisul di punggung yang paling utama adalah bakteri pada kulit
yang disebabkan oleh gangguan pada folikel kulit. Ada banyak gangguan folikel
yang bisa menyebabkan bisul, seperti diabetes. Pasien diabetes lebih rentan terhadap
kemunculan bisul dikarenakan oleh kinerja insulin dalam tubuh yang lebih keras
dibandingkan dengan orang sehat.
Kinerja insulin yang berat akan memicu hormon untuk memproduksi
kelenjar minyak lebih banyak, sehingga bakteri penyebab bisul di punggung akan
lebih mudah hidup dan berkembang.
3. Sistem Imun Tubuh
Tidak hanya diabetes, orang dengan gangguan imunitas juga lebih rentan
terhadap kehadiran bakteri Staphylococcus. Kondisi tubuh yang sedang buruk,
membuat bakteri lebih mudah menyerang dan berkembang di tubuh dan kulit.
Penyebab bisul di punggung ini bisa diantisipasi dengan rajin mengonsumsi
makanan bergizi dan perbaikan gaya hidup lebih sehat.
4. Kebersihan
Tak hanya bakteri Staphylococcus yang menjadi penyebab bisul di
punggung. Bakteri penyebab diare dan berbagai macam infeksi akan dengan mudah
menyerang tubuh yang tidak menjaga kebersihannya.
Kondisi kulit kotor dan jarang dibersihkan tentu jadi rumah yang
nyaman bagi berbagai jenis bakteri. Apabila kondisi ini dibiarkan, bakteri
penyebab bisul di punggung akan terus berkembang dan membuat kondisi bisul
semakin parah.
5. Olahan Susu
Susu memang salah satu makanan sehat yang bernutrisi serta baik untuk
pertumbuhan anak. Akan tetapi kalau mengonsumsi atau menggunakan susu dengan
cara yang salah, justru bisa menyebabkan alergi hingga menjadi penyebab bisul
di punggung.
Misalnya saja susu murni yang kebersihan kurang terjaga. Untuk
mengatasi masalah bisul yang disebabkan oleh susu, kita bisa mengimbanginya
dengan asupan sayur, buah dan mengganti susu dengan susu rendah lemak. Lebih
baik lagi bila penyebab bisul di punggung ini tidak lagi dikonsumsi.
6. Telur
Telur merupakan makanan sehat yang penuh dengan nutrisi baik. Konsumsi
telur yang berlebihan akan menyebabkan jerawat batu atau jerawat kistik.
Makanan ini pun bisa menjadi penyebab bisul di punggung.
Karakternya memang mirip bisul, tapi bukan bisul. Akan tetapi, telur
kerap disebut penyebab bisulan berulang. Apabila jerawat tidak ditangani dengan
baik, bakteri penyebab bisul di punggung bisa saja berkembang dan menyebabkan
bisul muncul menyusul kehadiran jerawat.
Maka pastikan untuk mengonsumsi telur dalam porsi yang cukup dan tidak
berlebihan. Jika begitu, badan akan tetap sehat dan terhindar dari masalah
jerawat ataupun bisul.
7. Gula
Kalau telur masih bisa ditoleransi untuk dikonsumsi dan tidak
sepenuhnya bisa menyebabkan bisul, berbeda dengan gula. Kandungan gula memiliki
indeks glikemik yang tinggi, sehingga akan meningkatkan kadar gula darah dan
membuat insulin bekerja lebih berat.
Ini bisa menjadi penyebab bisul di punggung. Kinerja insulin yang
meningkat, akan memicu hormoneuntuk memproduksi kelenjar minyak lebih banyak,
sehingga bisul lebih mudah muncul. Bagi yang sudah mengalami, penyebab bisul di
punggung ini wajib dihindari.
8. Karbohidrat Tinggi
Makanan dengan kadar karbohidrat tinggi seperti roti, nasi putih,
pasta, dan sereal yang tak terbuat dari gandum utuh merupakan penyebab bisul di
punggung. Bila bisul semakin parah dan muncul gejala seperti demam,
pembengkakan kelenjar getah bening, bisul semakin banyak dan menyebar, lebih
baik segera periksa ke dokter. Untuk antisipasi awal, jika ingin terhindar dari
bisul, mulai sekarang penyebab bisul di punggung seperti konsumsi makanan
berkarbohidrat tinggi mulai diganti. Misal dengan kentang dan singkong.
9. Iritasi
Kulit yang terpapar bahan kimia berlebihan dapat menjadi penyebab
bisul di punggung. Paparan bahan kimia ini bisa datang dari mana saja, seperti
produk kosmetik berbahaya atau terkena cairan berbahan kimia yang bahaya.
Paparan bahan kimia itu akan mengiritasi dan membuat bakteri lebih
mudah menyerang kulit dan menjadi penyebab bisul di punggung. Gejalanya berupa
benjolan merah yang terasa mengganggu dan terkadang gatal.
10. Kurang Nutrisi
Penyebab bisul di punggung selanjutnya masalah nutrisi atau asupan
gizi yang buruk. Kondisi ini akan menyebabkan banyak masalah dan memicu
penyakit untuk menyerang tubuh. Seperti halnya masalah pada sistem imun,
bakteri penyebab bisul di punggung juga lebih mudah menyerang tubuh yang kekurangan nutrisi. Mulai sekarang
penuhi betul asupan nutrisi harianmu, ya!
11. Infeksi
Bakteri penyebab bisul di punggung bisa muncul akibat infeksi kulit
yang dibiarkan. Bakteri akan memperburuk kondisi luka infeksi dan menyebabkan
bisul tumbuh di sekitarnya. Penanganan luka infeksi kulit yang tepat jadi kunci
utama untuk menghindari pertumbuhan bakteri di sekitar luka.
12. Melakukan kontak langsung dengan penderita, misalnya karena
tinggal serumah
13. Tidak menjaga kebersihan, baik kebersihan pribadi maupun
lingkungan
14. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena
menderita HIV, menjalani kemoterapi, atau menderita diabetes
15. Tidak memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan baik atau menderita
obesitas
16. Terpapar senyawa kimia berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi
pada kulit
17. Mengalami masalah kulit, misalnya kulit berjerawat dan eksim
Pengobatan Bisul di Punggung
1. Perawatan Mandiri
Salah satu cara mempercepat proses penyembuhan adalah mengompres bisul
dengan kain yang sebelumnya sudah dicelupkan ke dalam air hangat. Lakukan
kompres hangat selama 10 menit, tiga sampai empat kali setiap hari.
Suhu panas akan meningkatkan sirkulasi darah di sekitar bisul. Ini
membuat akan ada lebih banyak lagi sel darah putih yang dikirimkan sistem
kekebalan tubuh untuk membantu penyembuhan. Saat bisul pecah, tutup dengan kasa
steril agar infeksi tidak menyebar ke area lain.
Setelahnya, pastikan Anda mencuci tangan dengan air hangat dan sabun.
Ini akan membantu agar bakteri tidak tersebar ke area lain tubuh atau bahkan ke
individu lain. Jika nyeri yang terasa tidak dapat ditahan, Anda bisa
mengonsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen.
2. Mengeringkan Bisul
Jika ukuran bisul agak besar dan terasa lunak, berkonsultasilah ke
dokter. Ciri-ciri bisurl tersebut biasanya tidak akan pecah dengan sendirinya
serta tidak dapat ditangani dengan antibiotik.
Dokter mungkin akan mengeluarkan nanah dengan melakukan pembedahan
kecil. Sebelum tindakan dilakukan, area bisul akan dibius lokal agar kebal.
Kemudian, bagian puncak bisul akan ditusuk dengan jarum atau pisau bedah yang
sudah disterilkan terlebih dulu.
Proses tersebut bertujuan untuk membuat nanah keluar dari bisul sampai
tuntas. Nyeri akan mereda dan proses penyembuhan akan dimulai. Tapi jangan
pernah memecahkan bisul sendiri, karena hal itu hanya akan membuat infeksi
menyebar ke area lain.
3. Antibiotik
Dokter biasanya akan memberikan obat bisul seperti antibiotik, namun
jika kondisnya seperti ini:
- Terjadi bisul sabut
- Ada demam
- Terjadi infeksi sekunder, seperti selulitis
- Lokasi bisul ada di wajah, karena lebih rentan infeksi
- Anda merasakan sakit dan tidak nyaman
Obat bisul seperti antibiotik yang biasanya diberikan dokter adalah
antibiotik berbahan dasar penisilin bernama flucloxacillin. Jika Anda alergi
penisilin, alternatifnya bisa mengonsumsi eritromisin dan klaritromisin.
Perlu diperhatikan bahwa antibiotik harus habis dikonsumsi bahkan pada
waktu bisul sudah sembuh. Hal tersebut berguna agar penyembuhannya tuntas dan
infeksi tidak berulang.
4. Pengobatan Bisul dan Bisul Sabut yang Muncul Berulang
Bisul dan bisul sabut yang berulang kali muncul membutuhkan pengobatan
lebih lanjut. Kebanyakan penderita bisul berulang mengalaminya karena mereka
adalah pembawa bakteri Staphylococcus aureus. Jika demikian, pengobatan bisul
tertentu harus dilakukan agar bakteri dapat ditumpas secara tuntas.
Pengobatan bergantung pada lokasi bakteri Staphylococcus pada tubuh
Anda. Bakteri yang ada di permukaan kulit dapat diatasi dengan menggunakan
sabun antibakteri. Jika ditemukan bakteri di dalam hidung, maka Anda perlu
menggunakan krem antiseptik selama 10 hari.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment