Penyebab, Gejala dan Pencegahan Paru-Paru Basah
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit - Penyebab paru-paru basah dapat terjadi karena beberapa
faktor. Paru-paru basah adalah kondisi yang terjadi akibat peradangan pada
salah satu atau kedua paru-paru.
Paru-paru basah ini biasanya terjadi akibat infeksi pada paru-paru.
Istilah paru-paru basah dalam bahasa medis disebut sebagai pneumonia. Paru-paru
basah sebenarnya adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya
peradangan pada paru yang menyebabkan terbentuknya timbunan cairan di jaringan
paru.
Kondisi ini bisa menggambarkan beberapa penyakit, seperti pneumonia
akibat infeksi bakteri atau virus (termasuk infeksi virus Corona atau
COVID-19), karena kantung udara di paru-paru dipenuhi oleh cairan atau nanah.
Penyakit ini bisa berakibat serius jika diderita oleh bayi, anak kecil, lansia,
dan orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
Banyak orang selama ini mungkin berpikir penyebab paru-paru basah atau
pneumonia adalah faktor gaya hidup tertentu. Misalnya, sering berkendara sepeda
motor larut malam atau tidak memakai jaket, mandi malam hari, tidur dengan
kipas angin, tidur di lantai, termasuk juga merokok. Padahal, asumsi tersebut
keliru. Pneumonia yang merupakan penyakit peradangan pada paru-paru ini
melainkan disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur.
Untuk lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai penyebab paru-paru
basah yang perlu diwaspadai saat pandemi seperti ini beserta gejala dan cara
pencegahnnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber,
Minggu (22/8/2021).
Penyebab Paru-Paru Basah
Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai macam bakteri, virus, dan
jamur di udara yang kita hirup. Mengidentifikasi penyebab paru-paru basah ini bisa
menjadi langkah penting untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Berikut ini ada
beberapa penyebab paru-paru basah yang perlu Anda ketahui, diantaranya:
1. Bakteri
Penyebab paru-paru basah karena bakteri merupakan yang paling umum
disebut pneumonia pneumokokus. Pneumonia pneumokokus disebabkan oleh kuman
Streptococcus pneumoniae yang biasanya hidup di saluran pernafasan bagian atas.
Bakteri ini dilaporkan menginfeksi lebih dari 900.000 orang Amerika setiap
tahun. Pneumonia bakteri dapat terjadi dengan sendirinya atau berkembang
setelah Anda terserang pilek (salesma) atau flu.
Pneumonia bakteri sering menyerang hanya satu bagian (lobus)
paru-paru. Ketika ini terjadi, kondisi tersebut disebut pneumonia lobar. Mereka
yang berisiko terbesar terkena pneumonia bakterial termasuk orang yang baru
pulih dari operasi, orang dengan penyakit pernapasan atau infeksi virus, dan
orang yang sistem kekebalannya lemah. Beberapa jenis bakteri menyebabkan apa
yang disebut pneumonia "atipikal", termasuk :
a. Mycoplasma pneumoniae, yakni bakteri yang biasanya menginfeksi
orang yang berusia di bawah 40 tahun, terutama yang tinggal dan bekerja dalam
kondisi ramai. Penyakit ini seringkali cukup ringan untuk tidak terdeteksi dan
kadang-kadang disebut sebagai pneumonia berjalan.
b. Chlamydophila pneumoniae, yakni biasanya menyebabkan infeksi
saluran pernapasan atas sepanjang tahun, tetapi juga dapat menyebabkan
pneumonia ringan.
c. Legionella pneumophila yang menyebabkan jenis pneumonia berbahaya
yang disebut penyakit Legionnaire. Tidak seperti pneumonia bakteri lainnya,
Legionella tidak ditularkan dari orang ke orang. Wabah penyakit telah dikaitkan
dengan paparan air yang terkontaminasi.
Bakteri ini disebut sebagai "atipikal" karena pneumonia yang
disebabkan oleh organisme ini mungkin memiliki gejala yang sedikit berbeda,
yaitu tampak berbeda pada hasil rontgen dada, atau merespons antibiotik yang
berbeda dengan bakteri biasa yang menjadi penyebab pneumonia. Meskipun disebut
"atipikal", infeksi ini tidak jarang terjadi.
2. Virus
Virus yang menginfeksi saluran pernapasan bagian atas juga dapat
menyebabkan pneumonia. Virus influenza adalah penyebab paru-paru basa paling
umum dari virus pneumonia pada orang dewasa. Respiratory syncytial virus (RSV)
adalah penyebab paru-paru basah paling umum dari pneumonia virus pada anak
kecil. Kebanyakan pneumonia virus tidak serius dan berlangsung lebih singkat
daripada pneumonia bakteri. Pneumonia virus biasanya dapat membaik dalam satu hingga tiga minggu
tanpa pengobatan.
Namun, pneumonia virus yang disebabkan oleh virus influenza (flu) bisa
parah dan terkadang berakibat fatal. Virus ini menyerang paru-paru dan
berkembang biak, tapi hampir tidak ada tanda fisik jaringan paru-paru yang
terisi cairan. Pneumonia virus paling serius pada orang yang sudah memiliki
penyakit jantung atau paru-paru dan wanita hamil.
3. Jamur
Jamur dari tanah atau kotoran burung bisa menjadi penyebab paru-paru
basah. Jamur ini paling sering menjadi penyebab paru-paru basah pada orang
dengan masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan yang lemah. Pneumocystis
pneumonia adalah infeksi jamur serius yang disebabkan oleh Pneumocystis
jirovecii.
Pneumocystis pneumonia terjadi pada orang yang memiliki sistem
kekebalan yang lemah karena HIV/AIDS atau penggunaan obat-obatan jangka panjang
yang menekan sistem kekebalan mereka, seperti yang digunakan untuk mengobati
kanker atau mengelola transplantasi organ. Jenis jamur lain yang dapat
menyebabkan pneumonia, yakni:
a. Spesies Cryptococcus
b. Spesies histoplasmosis.
Faktor Risiko Paru-Paru Basah
Siapa pun bisa terkena pneumonia, tetapi banyak faktor yang dapat
meningkatkan kemungkinan Anda sakit dan menderita penyakit yang lebih parah.
Berikut ini adalah kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi terjangkit
paru-paru basah atau pneumonia, diantaranya:
a. Bayi sejak lahir sampai
usia 2 tahun.
b. Orang berusia 65 tahun ke
atas.
c. Orang dengan sistem
kekebalan yang lemah karena penyakit atau penggunaan obat-obatan, seperti
steroid atau obat kanker tertentu.
d. Orang dengan kondisi medis kronis tertentu,
seperti asma, fibrosis kistik, diabetes, atau gagal jantung.
e. Orang yang baru saja
mengalami infeksi saluran pernapasan, seperti pilek atau flu.
f. Orang yang baru saja atau
sedang dirawat di rumah sakit, terutama jika mereka sedang atau menggunakan
ventilator.
g. Orang yang pernah
mengalami stroke, kesulitan menelan, atau memiliki kondisi yang menyebabkan
imobilitas.
h. Orang yang merokok,
menggunakan jenis obat tertentu, atau minum alkohol dalam jumlah berlebihan.
i. Orang yang pernah
terpapar iritasi paru-paru, seperti polusi, asap, dan bahan kimia tertentu.
Cara Mencegah Paru-Paru Basah
Dalam banyak kasus, pneumonia dapat dicegah. Berikut ini beberapa hal
yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah pneumonia atau paru-paru basah,
diantranya:
1. Vaksinasi
Garis pertahanan pertama melawan pneumonia adalah mendapatkan
vaksinasi. Ada beberapa vaksin yang dapat membantu mencegah pneumonia,
diantranya:
a. Prevnar 13 and Pneumovax 23
Kedua vaksin pneumonia ini membantu melindungi dari pneumonia dan
meningitis yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus. Dokter dapat memberi tahu
Anda mana yang lebih baik untuk Anda. Prevnar 13 efektif melawan 13 jenis
bakteri pneumokokus. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC)
merekomendasikan vaksin ini untuk:
1) Anak di bawah usia 2
tahun.
2) Orang dewasa berusia 65
tahun ke atas.
3) Orang berusia antara 2 dan
64 tahun dengan kondisi kronis yang meningkatkan risiko pneumonia.
Sementara itu, pneumovax 23 efektif melawan 23 jenis bakteri
pneumokokus. CDC merekomendasikan vaksin ini untuk:
1) Orang dewasa berusia 65
tahun ke atas.
2) Dewasa usia 19 sampai 64
tahun yang merokok.
3) Orang berusia antara 2 dan
64 tahun dengan kondisi kronis yang meningkatkan risiko pneumonia.
b. Vaksin flu
Pneumonia sering kali merupakan komplikasi dari flu, jadi pastikan
juga untuk mendapatkan vaksinasi flu tahunan. CDC merekomendasikan bahwa setiap
orang yang berusia 6 bulan ke atas perlu mendapatkan vaksinasi, terutama mereka
yang mungkin berisiko mengalami komplikasi flu.
c. Vaksin Hib
Vaksin ini melindungi dari Haemophilus influenzae tipe b (Hib),
sejenis bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia dan meningitis. CDC
merekomendasikan vaksin ini untuk:
1) Semua anak di bawah 5 tahun.
2) Anak-anak yang lebih tua atau orang dewasa yang tidak divaksinasi
yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
3) Individu yang mendapatkan transplantasi sumsum tulang
Menurut National Institutes of Health (NIH), vaksin pneumonia tidak
akan mencegah semua kasus kondisi tersebut. Tetapi jika Anda divaksinasi, Anda
cenderung memiliki penyakit yang lebih ringan dan lebih pendek serta risiko
komplikasi yang lebih rendah. Selain vaksinasi, ada hal lain yang bisa Anda
lakukan untuk menghindari pneumonia. Berikut yang baik dilakukan, yaitu :
1) Jika Anda merokok, cobalah
berhenti. Merokok membuat Anda lebih rentan terkena infeksi saluran pernafasan,
terutama pneumonia.
2) Cuci tangan Anda secara
teratur dengan sabun dan air.
3) Tutupi batuk dan bersin
Anda. Segera buang tisu bekas.
4) Pertahankan gaya hidup sehat
untuk memperkuat sistem kekebalan Anda. Istirahat yang cukup, makan makanan
yang sehat, dan olahraga teratur.
Bersama dengan vaksinasi dan langkah-langkah pencegahan tambahan, Anda
dapat membantu mengurangi risiko terkena pneumonia atau paru-paru basah.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment