Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah TBC
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit - TBC adalah penyakit paru-paru yang harus diwaspadai. Kondisi
ini sebagian besar menyerang orang dewasa, namun tak menutup kemungkinan
diderita anak. TBC adalah masalah kesehatan di sejumlah negara.
TBC adalah penyakit yang merenggut banyak jiwa. Menurut laporan WHO,
pada 2019 1,4 juta orang meninggal karena TBC. Kemenkes RI mengungkapkan bahwa
Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia.
Diperkirakan ada 845.000 penderita TBC dengan angka kematian sebanyak
98.000 atau setara dengan 11 kematian/jam. Nama lain TBC adalah penyakit TB dan
tuberkulosis. Meski termasuk menular, TBC adalah penyakit yang bisa dicegah.
Salah satu gejala TBC adalah batuk yang tak kunjung sembuh.
TBC adalah penyakit yang menyerang paru-paru, namun ia juga bisa
menginfeksi bagian lain dari tubuh, termasuk ginjal, tulang belakang, atau
otak. Berikut penjelasan tentang TBC, penyebab, gejala, dan cara mencegahnya,
dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(22/09/2021).
Penyebab TBC
Penyebab TBC adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini dilepaskan oleh orang yang terinfeksi TB paru ke udara melalui
batuk, bersin, atau meludah. Meskipun tuberkulosis menular, penyakit ini tak
lantas mudah menular begitu saja.
Bakteri penyebab TBC kadang-kadang bisa tetap hidup di udara selama
beberapa jam, terutama di tempat-tempat kecil tanpa udara segar. Orang yang
terinfeksi bakteri TB memiliki 5-10% risiko hidup dengan TBC seumur hidup.
Faktor risiko penyebab TBC
Menurut WHO, sekitar seperempat dari populasi dunia memiliki infeksi
TB. Ini berarti ada orang yang telah terinfeksi oleh bakteri TB tetapi tidak
atau belum sakit dan tidak dapat menularkannya. Tidak semua orang yang
menghirup bakteri menjadi sakit. Pada banyak orang sehat sistem kekebalan mampu
menghancurkan bakteri yang menyebabkan TB.
TBC adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Orang-orang yang
memiliki sistem kekebalan lemah, kurang gizi, diabetes, dan perokok lebih
rentan terinfeksi TBC. Orang dengan sistem kekebalan lemah lainnya seperti
orang yang sedang menjalani kemoterapi, kelompok usia yang sangat muda atau
tua, pasien kanker, atau penderita penyakit ginjal berat.
Selain itu, menurut MayoClinic, risiko tertular TBC juga lebih tinggi
bagi orang yang tinggal di atau bepergian ke daerah yang memiliki tingkat TBC
yang tinggi dan TBC yang resistan terhadap obat. TBC mempengaruhi semua
kelompok umur dan semua bagian dunia. Namun, penyakit ini kebanyakan menyerang
orang dewasa muda dan orang yang tinggal di negara berkembang.
Jenis TBC
Ada dua jenis TBC menurut keaktifan bakterinya. Jenis TBC adalah:
TB Laten
Dalam beberapa kasus, bakteri menginfeksi tubuh orang tersebut tetapi
tidak menimbulkan gejala apa pun. Ini dikenal sebagai TB laten. Bakteri tetap
berada dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif. Mereka tidak menyebabkan gejala
dan tidak menular, tetapi mereka dapat menjadi aktif.
TB aktif
Bakteri pada TB Laten kemudian setelah periode berminggu-minggu,
berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, mulai menyebabkan gejala TB. Ini
dikenal sebagai TB aktif. Sekitar sepertiga populasi dunia diyakini memiliki TB
laten. Ada kemungkinan 10 persen TB laten menjadi aktif, tetapi risiko ini jauh
lebih tinggi pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang terganggu, yaitu
orang yang hidup dengan HIV atau kekurangan gizi, atau orang yang merokok.
Gejala TBC
Ciri-ciri penyakit TBC adalah meliputi:
- Batuk buruk yang berlangsung
selama setidaknya 3 minggu.
- Sakit dada
- Batuk darah atau dahak dari paru-paru
- Sesak napas
Ciri-ciri penyakit TBC yang lebih umum dapat meliputi:
- Penurunan berat badan
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Energi rendah atau kelelahan
- Demam dan kedinginan
- Keringat malam
Cara Pencegahan TBC
Menurut WHO, orang dengan TB aktif dapat menginfeksi 10 hingga 15
orang melalui kontak dekat per tahun jika mereka tidak mengambil tindakan
pencegahan. TBC adalah penyakit yang bisa dicegah melalui vaksin dan penerapan
gaya hidup sehat.
Sebagian besar orang di daerah berisiko tinggi di seluruh dunia harus
menerima vaksinasi TB saat masa anak-anak. Vaksin ini disebut Bacillus
Calmette-Guerin, atau BCG. Namun, vaksin ini hanya melindungi terhadap beberapa
jenis TB. Imunisasi BCG adalah salah satu alternatif pencegahan TB. Menurut
Kementerian Kesehatan Indonesia, imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14
bulan.
Selain imunisasi pada anak, ada langkah preventif yang dapat dilakukan
pada orang dewasa yang mengidap TBC agar infeksi tidak menular kepada teman dan
keluarga. Berikut cara mencegah TBC, dikutip dari publikasi Kementerian
Kesehatan RI:
1. Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di
kamar dengan orang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk TB
aktif.
2. Ventilasi ruangan. Kuman TB menyebar lebih mudah dalam ruangan
tertutup kecil di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih
kurang, buka jendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam ruangan ke
luar.
3. Tutup mulut mengunakan masker. Gunakan masker untuk menutup mulut kapan
saja ini merupakan langkah pencegahan TB secara efektif. Jangan lupa untuk
membuang masker secara teratur.
4. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberikan
desinfektan.
5. Hindari udara dingin.
6. Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam
tempat tidur.
7. Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi hari.
8. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga
mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.
9. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment