Fakta Menarik Kabupaten Lumajang
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Lumajang, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang
beribu kota di Lumajang. Kabupaten ini dikelilingi tiga gunung berapi, yaitu
Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Gunung Lemongan.
Dari ketiga gunung berapi yang masih aktif tersebut, Gunung Semeru
mendapat prioritas pemantauan lebih dibanding yang lainnya karena sering
terjadi aktivitas gunung berapi yang membahayakan masyarakat sekitarnya. Salah
satunya adalah erupsi yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021, dan
mengakibatkan setidaknya 15 warga Lumajang meninggal dunia
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo di utara,
Kabupaten Jember di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Malang di
barat. Kabupaten Lumajang terletak di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Kabupaten
Lumajang terdiri dari 21 kecamatan, 7 kelurahan, dan 198 desa. Pada 2017,
jumlah penduduknya mencapai 1.108.060 jiwa.
Penduduk Kabupaten Lumajang umumnya adalah suku Jawa dan suku Madura,
dan agama mayoritas adalah Islam. Di Pegunungan Tengger, Kecamatan Senduro
(terutama di daerah Ranupane, Argosari, dan sekitarnya), terdapat masyarakat
Tengger yang memiliki bahasa khas dan beragama Hindu.
Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Lumajang. Berikut enam fakta
menarik seputar Kabupaten Lumajang yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai
sumber.
1. Gunung Semeru
Gunung Semeru atau Gunung Meru adalah sebuah gunung berapi kerucut di
Jawa Timur, Indonesia. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa,
dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung ini
terbentuk akibat subduksi Lempeng Indo-Australia kebawah Lempeng Eurasia.
Gunung Semeru juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di
Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatra dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara
Barat. Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring
Saloko.Gunung Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten,
yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan
Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Pada 4 Desember 2021, Gunung Semeru kembali meletus. Wilayah yang
paling terdampak yakni desa Supiturang, kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Sampai
dengan 6 Desember 2021, sudah 15 korban meninggal dunia dalam bencana tersebut,
menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
2. Sejarah Lumajang
Nama Lumajang berasal dari nama tempat "Lamajang" yang
diketahui dari penelusuran sejarah, data prasasti, naskah-naskah kuno,
bukti-bukti petilasan dan hasil kajian pada beberapa seminar dalam rangka
menetapkan hari jadinya.
Salah satunya Prasasti Mula Malurung yang merupakan prasasti tertua
yang menyebut keberadaan "Nagara Lamajang". Prasasti yang ditemukan
pada 1975 di Kediri dan berangka 1177 tahun Saka ini diterbitkan oleh Raja
Kertanegara dari Singasari. Angka itu dianggap sebagai titik tolak hari jadi
Lumajang.
Prasasti ini terdiri dari 12 lempengan tembaga, dan lempengan VII
halaman A memuat nama-nama putera-puteri dan kerabat Raja Seminingrat yang
diangkat menjadi raja-raja bawahan. Salah satunya, disebutkan bahwa Nararya
Kirana yang telah dianggap seolah-olah putera sang Prabu, dijadikan raja di
Lumajang. Menurut prasasti tersebut penetapan itu terjadi pada 1177 Saka, atau
15 Desember 1255 Masehi.
Mengingat cukup meyakinkan bahwa pada 1255 M itu "Negara
Lamajang" sudah merupakan sebuah negara yang berpenduduk, mempunyai
wilayah, mempunyai raja (pemimpin) dan pemerintahan yang teratur, ditetapkanlah
15 Desember 1255 sebagai hari jadi Lumajang. Penetapan itu dituangkan dalam
Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Lumajang Nomor 414 Tahun 1990 tanggal
20 Oktober 1990.
3. Air Terjun Tumpak Sewu
Lumajang juga memiliki air terjun yang sangat menarik, di antaranya
Air Terjun Tumpak Sewu, Air Terjun Kapas Biru, dan Air Terjun Kabut Pelangi.
Tumpak Sewu adalah salah satu air terjun paling terkenal di Indonesia. Disebut
tumpak sewu karena seolah memiliki seribu mata air yang mengalir jatuh
membentuk air terjun.
Kalau dilihat dengan saksama, air terjun ini seakan-akan mirip tirai
alami yang terbuat dari aliran air. Tak heran bila banyak wisatawan datang
berkunjung ke air terjun yang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo,
Kabupaten Lumajang ini.
Namun karena dampak erupsi Semeru, akses ke bawah Air Terjun Tumpak
Sewu Semeru ditutup sementara. Kabar ini terlihat dari unggahan yang dibagikan
melalui video singkat di akun Instagram destinasi wisata yang berada di wilayah
Sidomulyo, Pronojiwo, Lumajang tersebut.
Unggahan Instagram Story yang dibagikan pada Minggu, 5 Desember 2021,
menampilkan video singkat panorama Air Terjun Tumpak Sewu Semeru. Disertakan
pula gambar pagar menuju ke akses bawah air terjun diberi pengumuman.
"Mohon maaf untuk sementara dilarang turun," demikian bunyi
keterangan yang diletakkan di pagar warna biru tersebut.
Tak hanya air terjun, sekitar destinasi wisata ini juga terdapat
permainan arung jeram. Pecinta Jeep dapat wisata offroad di lereng Semeru.
4. Wisata Lumajang
Lumajang memiliki cukup banyak lokasi wisata pantai di Laut Selatan
(Samudera Hindia) seperti Pantai Mbah Drajid WGL, Pantai Bambang, Pantai
Dampar, Watu Pecak, Watu Godeg dan Watu Gedeg. Selain itu, di lereng-lereng
timur Semeru terdapat beberapa lokasi wisata lokal seperti Piket Nol, yang
menjadi puncak tertinggi di lintas perbukitan selatan, Goa Tetes, dan Gladak
Perak di lintas selatan Lumajang-Malang.
Di daerah Sumber Mujur juga terdapat kawasan hutan bambu di sekitar
mata air Sumber Deling yang merupakan tempat pelestarian aneka jenis tanaman
bambu, yang sekaligus menjadi habitat bagi kawanan kera dan ribuan kelelawar
(kalong). Di Pasrujambe terdapat sebuah tempat wisata mata air suci dan Pura
Watu Klosot yang menjadi tujuan wisata bagi peziarah Hindu dari Bali.
Lumajang juga memiliki Wisata "Negeri Diatas Awan" yaitu
Puncak B-29 di kawasan Argosari, Sukapura. Ada juga Museum Daerah Kabupaten
Lumajang, yang diresmikan pada 2015. Museum ini terletak di KWT (Kawasan
Wonorejo Terpadu) di bagian selatan Terminal Menak Koncar Lumajang, sehingga
memudahkan pengunjung datang dari luar daerah.
Museum ini memiliki dua ruangan koleksi yaitu ruang kepurbakalaan dan
ruang seni budaya. Ruang Kepurbakalaan memiliki koleksi tentang benda-benda
bersejarah pada masa kerajaan Lumajang hingga kolonialisme. Ruang Seni dan
Budaya juga memiliki koleksi benda-benda replika kesenian dan kebudayaan yang
dimiliki oleh Lumajang.
5. Kuliner khas Lumajang
Tak hanya terkenal dengan wisata alamnya yang bagus, Lumajang juga
mempunyai kuliner khas yang bisa membuat Anda ketagihan jika sudah mencoba. Ada
Lontong Petis yang isinya perpaduan tahu, tempe, sayuran, ayam dan lontong yang
disiram dengan kuah kacang yang telah dicampur dengan petis.
Lalu, ada Pecel Godong Telo. Jika pecel pada umumnya punya isian aneka
sayuran seperti tauge dan potongan kacang panjang di atasnya, berbeda jika Anda
sedang berada di Lumajang. Di kota ini Anda bisa memakan nasi pecel dengan
tambahan godog telo atau daun ketela. Tambahan daun ketela rebus itu rasanya
pahit, tetapi bisa teratasi oleh bumbu kacang yang bercita rasa pedas dan manis.
Ada juga Rujak Otek yang cukup asing di telinga masyarakat Indonesia.
Rujak ini berbeda dengan rujak pada umumnya karena ada tambahan rebung yang
mampu menambah cita rasa rujak ini.
Lumajang juga terkenal sebagai daerah penghasil pisang terbesar di Jawa
Timur. Tak heran jika makanan khas yang ada di kota ini, ada yang terbuat dari
buah pisang. Salah satunya adalah keripik pisang. Camilan ini bisa Anda bawa
pulang untuk oleh-oleh.
6. Tari Topeng Keluwung
Kesenian asli Lumajang, Tari Topeng Kaliwungu, jadi salah satu daya
tarik bagi wisatawan mancanegara. Tarian ini merupakan satu-satunya kesenian
tradisional yang bisa dilakukan secara tunggal, dan punya lima gerakan khusus
yang tidak dimiliki seni tari lainnya. Teknik ini dihasilkan dari akulturasi budaya
Madura dan Jawa di Lumajang, yang memang melahirkan kesenian tradisional yang
beragam.
Tari Topeng Kaliwungu bahkan pernah meramaikan beragam event level
internasional.Seni tari tradisional yang diwariskan secara turun-temurun ini
memang sangat unik. Pengaruh dua suku terlihat melekat dalam setiap lekak lekuk
gerakan yang dihasilkan dalam tarian.
Tari Topeng Kaliwungu merupakan kesenian yang bisa berdiri sendiri.
Ada 14 gerakan yang biasanya dimainkan. Ada beberapa gerakan khusus yang tidak
dimiliki tarian lain, seperti gisek panggung, gisek mundur, kencrong duwa’
(Bahasa Madura), bader mabuk dan lembengan.
Tak heran jika tarian ini menjadi ikon Lumajang yang punya ciri khas
dan gaya yang berbeda. Pada 2012, seni tari ini menjadi salah satu kesenian yang
mewakili Indonesia dalam acara Asia Amazing Culture di Bern, Swiss.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment