Penyebab dan Cara Pengobatan Varises Vena
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Gangguan kesehatan seperti varises vena tidak boleh dianggap
sepele. Bukan hanya mengganggu penampilan fisik seseorang, tetapi bisa
menyebabkan rasa tidak nyaman, sakit nyeri hingga menyebabkan pendarahan
apabila tidak segera mendapatkan terapi yang tepat.
Dalam medis, vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi
mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung. Vena terdiri dari 3 jenis,
yaitu vena superficial (dekat permukaan kulit), vena dalam (letaknya lebih
dalam dan berukuran lebih besar) dan vena perforator (vena yang menghubungkan
vena dalam dan superfisial).
dr. Marolop Pardede, Sp.BTKV(K), MH, Spesialis Bedah Toraks, Kardiak
dan Vaskular dari RS EMC Cikarang menjelaskan varises vena adalah pembuluh
darah vena (pembuluh darah balik) yang mengalami pelebaran dan berkelok, sering
terlihat sebagai pembuluh darah berwarna biru yang jelas terlihat di kulit.
"Vena pada kedua tungkai dibantu oleh otot betis yang menekan
vena dan mendorong darah kembali ke jantung melawan gaya gravitasi. Vena
merupakan pembuluh darah yang memiliki katup," jelas dr. Marolop Pardede.
Katup pada vena berfungsi, lanjut dr. Marolop membantu mengalirkan
darah ke jantung dengan mencegah aliran darah yang dipompa dari ekstremitas,
mengalir ke bawah, mengikuti gaya gravitasi.
Penyebab Varises Vena
Penyebab varises salah satunya adalah reflux vena. Katup vena bisa
terjadi malfungsi sehingga terjadi aliran retrograde atau aliran darah bisa
menjadi stasis. Faktor risiko terjadinya varises vena adalah riwayat keluarga,
jenis kelamin perempuan, usia yang bertambah, kehamilan multiple, obesitas dan
riwayat DVT (Deep Vein Thrombosis) sebelumnya.
dr. Marolop mengungkapkan varises vena sering terjadi pada ekstremitas
bawah, biasanya di vena superficial.
"Gejala subjektif yang biasa pasien rasakan adalah nyeri, rasa
berat pada ekstremitas, cepat lelah, kram otot, gatal dan kesemutan,"
jelasnya.
Tingkat Keparahan Varises Vena
Ada enam tingkat keparahan berkaitan dengan penyakit varises vena.
Dari yang ringan sampai berat, berupa ulkus (borok) sampai terjadi embolisasi
(lepasnya bekuan darah) keparu yang dapat berakibat fatal.
C0 = varises vena diameter
<3 mm, yang tidak terlihat dan tidak teraba.
C1 = telangiectasies/spider
veins ( pelebaran venula intradermal <1 mm), atau reticular vein (pelebaran
vena subdermal, ukuran 1-3 mm)
C2 = pelebaran pembuluh darah vena lebih dari sama dengan 3 mm.
C3 = adanya edema, adanya peningkatan cairan di kulit dan jaringan
subkutan.
C4 = adanya pigmentasi (perubahan warna kulit menjadi lebih gelap) dan
eczema (dermatitis eritematosa)
C5 = ulkus vena yang sembuh
C6 = ulkus vena aktif
Pemeriksaan dan Pengobatan Varises Vena
dr. Marolop menyebut Pemeriksaan yang bisa dilakukan pada varises vena
adalah pemeriksaan USG Doppler. USG dilakukan untuk menilai vena-vena di
ekstremitas bawah seperti inkompetensi katup dan aliran darah yang reflux.
Sementara itu untuk pendekatan terapi pada varises vena umumnya
terdiri dari dua jenis yaitu terapi
konservatif atau terapi operasi/endovascular.
"Terapi konservatif berupa pemasangan stocking kompresi, elevasi
tungkai dan obat-obatan anti nyeri. Stocking dipakai saat beraktivitas
sehari-hari. Terapi endovascular adalah prosedur terapi yang dilakukan dari
dalam pembuluh darah. Terapi endovascular yang bisa dilakukan untuk varises
adalah EVLA (Endovenous Laser Ablation), RFA (Radiofrequency Ablation) dan
Sealant," sebut dr. Marolop yang juga berpraktek di RS EMC Pekayon.
Selain teknik endovascular, terdapat juga terapi varises berupa
operasi yaitu vein stripping. Vein stripping adalah tindakan bedah untuk
membuang varises dari ekstremitas yang dilakukan dengan anestesi di ruang
operasi. Pilihan terapi varises tergantung dari gejala klinis, indikasi dan
kontraindikasi di setiap pasien.
Terapi Varises Vena Minimal Invasif
EVLA (Endovenous Laser Ablation) adalah prosedur terapi varises yang
menggunakan energi elektromagnetik (dekat dengan cahaya infrared) yang dapat
membuat vena tertutup akibat ablasi termal. Tindakan EVLA diawali dengan bius
lokal, lalu melakukan penusukan pada vena yang terkena varises dan dimasukkan
fiber laser kedalam vena.
Sementara itu, RFA (Radiofrequency Ablation) merupakan terapi minimal
invasif yang menggunakan elektroda untuk mengalirkan energi radiofrekuensi atau
energi panas sehingga vena yang tidak sehat dapat tertutup.
Selain RFA, ada terapi minimal invasif yang dapat diberikan pada
pasien yakni Sealant, terapi yang menggunakan lem untuk merekatkan vena
sehingga varises tidak tampak.
Jangan Biarkan Varises Vena Memburuk
Seiring berjalannya waktu, varises vena dapat memburuk, sehingga
penting untuk segera melakukan konsultasi dan pengobatan. dr. Marolop
menyebutkan Varises vena dapat bertambah buruk sesuai tingkatan yang ada jika
tidak dilakukan terapi. Salah satunya adalah ulkus vena.
Ulkus adalah lesi pada kulit dengan kedalaman melebihi jaringan lemak,
bahkan bisa sampai otot ataupun tulang. Komplikasi yang bisa terjadi juga
adalah terbentuknya thrombus bahkan ruptur (pecah).
"Varises vena yang tidak diterapi dapat semakin membesar sehingga
pecah dan terjadi perdarahan. Varises vena juga dikaitkan dengan peningkatan
risiko terjadinya DVT (Deep Vein Thrombosis)," jelasnya,
DVT adalah pembentukan thrombus atau plak di pembuluh darah vena
bagian dalam, yang dapat menjadi emboli paru (plak terbawa aliran darah sampai
paru-paru) sehingga bisa timbul sesak bahkan sampai kematian.
Untuk mencegah munculnya penyakit varises vena, dr. Marolop
menyarankan agar menghindari kebiasaan duduk atau berdiri terlalu lama. Dan
terpenting adalah menerapkan gaya hidup sehat.
"Pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terjadi varises vena
adalah hindari duduk atau berdiri terlalu lama, gunakan stocking kompresi, gaya
hidup sehat dan olahraga yang rutin," sebut dr. Marolop.
Apabila sudah memiliki gejala atau tanda-tanda, segera periksakan
kesehatan kaki Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan sebelum mengalami
derajat tingkat keparahan. Pemeriksaan sederhana dan tidak sakit dengan USG,
penanganan dapat menggunakan berbagai macam metode sampai yang tercanggih.
Untuk pertanyaan dan konsultasi seputar masalah penyakit vena, Anda
dapat mengunjungi dr. Marolop Pardede, Sp. BTKV(K), MH yang berpraktek di RS
EMC Cikarang dan RS EMC Pekayon.
Jangan tunda untuk periksa kesehatan demi kualitas hidup yang lebih
baik.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best profit,
bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit
futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment