Serba Serbi Tentang Luka Bakar


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Dari sekian banyak jenis luka yang berisiko pada tubuh, luka bakar merupakan salah satu yang bisa dibilang berbahaya. Luka bakar sendiri merupakan bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.

 

Bukan tanpa alasan mengapa luka bakar cukup berbahaya, lantaran manusia yang mendapatkan trauma ini cenderung memiliki morbiditas (rasa sakit) serta mortalitas (risiko kematian) tinggi.

 

Luka bakar pun memiliki dampak yang cukup serius bagi tubuh. Hal ini dijelaskan langsung oleh dr. Puri Ambar Lestari,Sp.BP-RE (Bedah Plastik - Rekonstruksi dan Estetik RS EMC Cikarang). Seperti apa penjelasannya? PT Bestprofit Futures

 

Dampak Luka Bakar Bagi Tubuh

Efek pertama luka bakar yang terjadi di tubuh adalah rasa panas dan nyeri yang luar biasa. Pembuluh kapiler yang terpapar suhu tinggi menjadi rusak dengan akibat permeabilitas meningkat.

 

Sel darah yang ada di dalamnya pun ikut rusak sehingga pada luka bakar luas dapat terjadi anemia. Permeabilitas meningkat ini menyebabkan edema dan menimbulkan bula yang kaya akan elektrolit. Hal tersebut dapat menyebabkan berkurangnya volume cairan intravaskuler.

 

Kerusakan kulit akibat luka bakar bisa menyebabkan kehilangan cairan akibat penguapan berlebihan. Jika luas luka bakar kurang dari 20%, biasanya akan terjadi mekanisme kompensasi yang bisa diatasi oleh tubuh. Namun jika lebih dari 20% akan terjadi syok hipovolemik dengan gejala yang khas, seperti gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil, dan cepat, tekanan darah menurun, dan produksi urine berkurang. Pembengkakan terjadi pelan-pelan, maksimal setelah delapan jam.

 

Jika kebakaran terjadi dalam ruang tertutup dan menimbulkan luka bakar di wajah, bisa menyebabken kerusakan mukosa jalan napas akibat gas, asap, atau uap panas yang terhisap. Edema laring yang ditimbulkannya dapat menyebabkan hambatan jalan napas dengan gejala sesak napas, takipnea, stridor, suara serak dan dahak bewarna gelap akibat jelaga. Hal ini pun juga bisa memicu keracunan gas CO serta emisi beracun lainnya.

 

Karbon monoksida akan mengikat hemoglobin dengan kuat yang mengakibatkan tak mampu lagi mengikat oksigen. Tanda keracunan ringan akibat karbon monoksida ini adalah lemas, bingung, pusing, mual dan muntah. Keracunan yang berat bisa memicu koma. Bahkan, jika lebih dari 60% hemoglobin terikat CO, maka penderita bisa meninggal dunia.

 

Penilaian Derajat Luka Bakar

Luka bakar yang terjadi bisa diklasifikasikan pada tingkatan yang melanda tubuh penderita. Penilaian derajat ini juga bisa menentukan penanganan yang diperlukan setelah menderita luka bakar.

 

Luka Bakar Grade I

• Disebut juga luka bakar superficial

• Mengenai lapisan luar epidermis, tetapi tidak sampai mengenai daerah dermis. Sering disebut sebagai epidermal burn

• Kulit tampak kemerahan, sedikit oedem, dan terasa nyeri.

• Pada hari ke-empat akan terjadi deskuamasi epitel (peeling).

 

Luka Bakar Grade II

1. Superficial partial thickness

• Kulit tampak kemerahan, edema dan rasa nyeri lebih berat daripada luka bakar grade I

• Ditandai dengan bula yang muncul beberapa jam setelah terkena luka

• Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis

• Bila bula disingkirkan akan terlihat luka bewarna merah muda yang basah

• Luka sangat sensitif dan akan menjadi lebih pucat bila terkena tekanan

• Akan sembuh dengan sendirinya dalam 2-3 minggu (bila tidak terkena infeksi), tapi warna kulit tidak akan sama seperti sebelumnya.

 

2. Deep partial thickness

• Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan dalam dari dermis

• disertai juga dengan bula

• permukaan luka berbecak merah muda dan putih karena variasi dari vaskularisasi pembuluh darah (bagian yang putih punya hanya sedikit pembuluh darah dan yang merah muda mempunyai beberapa aliran darah

• Luka akan sembuh dalam 3-9 minggu.

 

Luka Bakar Grade III

• Menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen

• Rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan pembuluh darah sudah hancur.

• Luka bakar meliputi kulit, lemak subkutis sampai mengenai otot dan tulang

 

Pertolongan Pertama pada Pasien dengan Luka Bakar

Terdapat beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan oleh penderita luka bakar, antara lain:

 

1. Segera hindari sumber api dan mematikan api pada tubuh, misalnya dengan menyelimuti dan menutup bagian yang terbakar untuk menghentikan pasokan oksigen pada api yang menyala

 

2. Singkirkan baju, perhiasan dan benda-benda lain yang membuat efek Torniket, karena jaringan yang terkena luka bakar akan segera menjadi edema.

 

3. Setelah sumber panas dihilangkan rendam daerah luka bakar dalam air suhu ruangan atau menyiramnya dengan air mengalir selama sekurang-kurangnya 20-30 menit. Proses koagulasi protein sel di jaringan yang terpajan suhu tinggi berlangsung terus setelah api dipadamkan sehingga kerusakan dapat meluas. Proses ini dapat dihentikan dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan mempertahankan suhu dingin ini pada jam pertama sehingga kerusakan lebih dangkal dan diperkecil.

 

4. Akan tetapi cara ini tidak dapat dipakai untuk luka bakar yang lebih luas karena bahaya terjadinya hipotermi. Es tidak seharusnya diberikan lpada luka bakar apapun.

 

5. Evaluasi awal

 

6. Prinsip penanganan pada luka bakar sama seperti penanganan pada luka akibat trauma yang lain, yaitu dengan ABC (Airway Breathing Circulation) yang diikuti dengan pendekatan khusus pada komponen spesifik luka bakar pada survey sekunder

 

7. Mencari bantuan medis

 

Masalah yang Akan Muncul setelah Menderita Luka Bakar

Luka bakar yang sembuh bisa muncul masalah berikutnya seperti jaringan parut yang dapat berkembang menjadi cacat berat. Kontraktur kulit bisa mengganggu fungsi serta menyebabkan rasa kaku pada sendi hingga menimbulkan cacat estetik yang buruk.

 

Beberapa permasalahan juga muncul setelah menderita luka bakar.

• Infeksi dan sepsis

• Oliguria dan anuria

• Edema paru

• ARDS (Adult Respiratory Distress Syndrome )

• Anemia

• Kontraktur

• Kematian

 

Penjelasan yang diberikan oleh dr. Puri Ambar Lestari,Sp.BP-RE (Bedah Plastik - Rekonstruksi dan Estetik RS EMC Cikarang) di atas menjadi pengingat untuk kita semua agar waspada terhadap diri sendiri dan orang lain. Selain itu, penanganan yang tepat oleh para ahli diperlukan untuk menangani luka bakar yang terjadi.

 

Sumber

merdeka.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Comments

Popular posts from this blog

Rekomendasi Tempat Makan Korea di Bandung

Tempat Vaksin Meningitis di Bandung

Tanda Tubuh Melemah dan Cara Mengatasinya