Kota Termahal di Dunia bagi Orang Kaya
PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Kota ekonomi terbesar di
China, Shanghai kembali disebut menjadi kota termahal di dunia, bahkan untuk
masyarakat dengan penghasilan tinggi atau kaya.
Hal itu diungkapkan oleh sebuah laporan perusahaan
perbankan swasta asal Swiss, Julius Baer : Global Wealth and Lifestyle Report
2022. Laporan itu menunjukkan bahwa bahkan orang yang sangat kaya pun tidak
kebal terhadap tekanan inflasi pada barang-barang mewah mereka yang paling
berharga.
Dilansir dari CNBC International, Kamis (16/6/2022)
Shanghai berada di posisi teratas sebagai
kota paling mahal di dunia hingga dua tahun berturut-turut, setelah
mencatat kenaikan harga besar di 16 dari 20 barang mewah.
Shanghai juga menjadi salah satu kota termahal dari
empat kota di kawasan Asia-Pasifik, termasuk Taipei yang berada di urutan
ketiga, Hong Kong di urutan keempat, dan Singapura di urutan kelima. Berikut adalah 24 kota termahal di dunia,
bahkan untuk orang kaya versi laporan Julius Baer :
1. Shanghai
2. London
3. Taipei
4. Hong Kong
5. Singapura
6. Monaco
7. Zurich
8. Tokyo
9. Sydney
10. Paris
11. New York
12. Sao Paulo
13. Milan
14. Dubai
15. Bangkok
16. Barcelona
17. Frankfurt
18. Miami
19. Jakarta
20. Vancouver
21. Manila
22. Mexico City
23. Johannesburg
24. Mumbai
Berada di urutan nomor dua, London adalah
satu-satunya kota di kawasan Eropa yang masuk lima besar kota termahal di dunia.
Ibu kota Inggris itu melonjak enam peringkat tahun ini di tengah kenaikan harga
properti residensial dan perhotelan. Namun, tidak ada kota di Amerika Serikat
yang masuk dalam 10 besar.
Penulis di laporan Julius Baer menyebut, kota-kota
di AS muncul sebagai kota yang "relatif murah" untuk orang kaya.
Peringkat tahunan bank swasta Swiss itu didasarkan pada harga sekeranjang
barang mewah yang mewakili pembelian diskresioner oleh orang dengan penghasilan
tinggi — individu dengan aset yang dapat diinvestasikan senilai USD 1 juta atau
lebih — di 25 kota ternama global.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa efek abadi
dari pandemi Covid-19 dikombinasikan dengan kondisi ekonomi makro yang
menantang dan gangguan rantai pasokan menyebabkan kenaikan harga di sebagian
besar dari 20 barang kebutuhan pokok yang diamati.
Selain itu, data yang dikumpulkan Julius Baer
antara November 2021 dan April 2022 ini, menangkap beberapa, tetapi tidak
semua, dari tekanan ekonomi yang ditimbulkan oleh perang Ruisa-Ukraina.
Tidak Ada yang Kebal Terhadap Inflasi
Tiga perempat (75 persen) barang mewah dan hampir
dua pertiga (63 persen) layanan mewah mengalami kenaikan harga sepanjang tahun,
menurut laporan Julius Baer.
Kenaikan itu dikarenakan sejumlah layanan yang agak
lebih dibatasi selama akhir lockdown, menunda kenaikan permintaan.
Produk teknologi — yang mencakup iPhone, iPad,
hingga MacBook, dan kenaikan harga global terbesar sepanjang tahun,
masing-masing mencapai 41 persen dan 32,6 persen. P
enulis laporan mengatakan bahwa kenakan tersebut
adalah hasil dari peningkatan permintaan, kendala rantai pasokan, dan
"pencarian berkelanjutan untuk bakat berkualitas tinggi" dalam
layanan profesional.
"Tidak ada yang kebal terhadap inflasi,"
ujar Alan Hooks, kepala klien swasta di Julius Baer, mengatakan dalam sebuah
acara untuk menandai peluncuran laporan bank swasta tersebut,
Namun dia menambahkan bahwa, bagaimanapun, orang
dengan penghasilan tinggi memiliki kemampuan untuk menyerap tekanan inflasi
yang lebih baik daripada banyak orang.
"Jelas, ini mewakili apa yang kami lihat dalam
ekonomi yang lebih luas," ungkap Dawn Li Wan Po, direktur eksekutif dan
manajer portofolio senior di Julius Baer.
Diketahui bahwa inflasi terus meningkat selama
beberapa bulan terakhir di beberapa negara besar, termasuk AS.
Masalah ini meningkatkan biaya barang dan jasa dan
mendorong krisis biaya hidup di masyarakat yang lebih luas.
Harga Properti di London Paling Mahal di Dunia
Di London, yang menjadi urutan kedua kota paling
mahal, sekali lagi melihat mahalnya harga properti residensial, yang menempati
peringkat 103 persen di atas rata-rata global, dan kamar hotel (162 persen di
atas rata-rata).
Tokyo, sementara itu, mengalami penurunan harga
terbesar sepanjang tahun, turun dari kota termahal kedua ke kota kedelapan,
sebagian besar karena Depresiasi mata uang yen Jepang.
Untuk pertama kalinya tahun ini, laporan Julius
Baer juga menyertakan survei gaya hidup, yang menanyakan orang kaya dunia
tentang kebiasaan konsumsi, pengeluaran, dan investasi mereka.
Ditemukan bahwa orang kaya di negara-negara
Asia-Pasifik adalah yang paling optimis tentang bisnis dan kondisi keuangan
mereka dibandingkan dengan orang-orang di wilayah lain.
Sementara itu, orang berpenghasilan tinggi/kaya di
Eropa mengatakan mereka berniat untuk menghabiskan lebih banyak uang tahun ini
untuk liburan, sedangkan di Timur Tengah, Asia-Pasifik dan Amerika mengatakan
mereka akan menghabiskan lebih banyak untuk asuransi kesehatan.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment