Rekomendasi 5 Pesantren Ternama di Bandung
PT BEST
PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Bandung seringkali diidentikkan
dengan kuliner, alam dan budayanya, tapi ternyata Bandung juga dikenal memiliki
sejumlah pondok pesantren ternama dan berkualitas.
Bahkan popularitasnya sudah terkenal hingga ke
seluruh penjuru Nusantara, sehingga tak heran banyak orang tua yang
mempercayakan putra-putrinya untuk mengenyam pendidikan di sana.
Berikut rekomendasi 5 pesantren ternama di Bandung,
berkualitas serta punya fasilitas lengkap.
Pesantren Hidayatullah Bandung
Pondok Pesantren Hidayatullah Bandung merupakan
cabang dari Pesantren Hidayatullah Balikpapan Kalimantan Timur, yang dirintis
oleh KH. Abdullah Said. Sebagai cabang, Pesantren Hidayatullah Bandung secara
resmi didirikan pada tanggal 18 Maret 1991 bertempat di Jl. Melong, Karapitan
Kota Bandung.
Diawali oleh penugasan da’i Hidayatullah dari
Surabaya, yaitu Ust. Drs. Ainur Rofiq. Kemudian
beberapa aktivis bergabung untuk ikut serta merintis Pesantren
Hidayatullah Bandung, antara lain: Ust. Abdullah Asgar, Ust. Ujang Sutisna,
Ust. Dadang Kusmayadi, Ust. Agus Hidayat, dan Ust. Wisnu Pramudia.
Sejak tahun 2010 Pondok Pesantren Hidayatullah
Bandung mulai merintis sekolah formal jenjang MTs dengan program unggulan
Tahfizh Al Qur’an. Di tahun 2013 ponpes ini meluluskan santri angkatan pertama
sebanyak 14 orang santri, kemudian setelah itu langsung membuka pendidikan
jenjang MA dengan program unggulan yang sama.
Hingga saat ini Pondok Pesantren Hidayatullah telah
mengelola beberapa unit amal usaha, antara lain:
Di bidang Pendidikan: Ma’had Aly, MA, MTs, MI, RA,
dan Daycare.
Di bidang Ekonomi : Kantin Sakinah dan Air minum
isi ulang.
Di bidang sosial: Mitra Zakat BMH. yang berdiri dan
beraktivitas di 3 kampus, yaitu Kampus 1 Padasuka, Kampus 2 Sadu, dan Kampus 3
Sukajadi.
Pesantren Daarut Tauhiid
Lahirnya Daarut Tauhiid (DT) berawal dari kegiatan
kelompok pengajian yang dipelopori KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) pada
Ramadhan 1407 H atau bertepatan dengan tahun 1986. Kelompok pengajian tersebut
diberi nama Kelompok Mahasiswa Islam Wirausaha (KMIW).
Seiring semakin banyaknya program yang dilakukan
KMIW dan melakukan studi banding ke beberapa pesantren, khususnya di wilayah
Jawa Barat, maka pada tahun 1990 KMIW diubah namanya menjadi Yayasan DT,
tepatnya pada tanggal 4 September 1990 yang dikukuhkan dengan Akta Notaris
Wiratni Ahmadi, S.H. No. 8.
Perkembangan selanjutnya, pada bulan Juli 1993
berdiri Masjid DT berlantai tiga, tepatnya di Jalan Gegerkalong Girang No. 38
Bandung. Masjid ini sering dijuluki sebagai “Masjid Seribu Tangan” karena dibangun
secara gotong royong oleh ribuan masyarakat dan jamaah DT. Untuk menopang
aktivitas dakwah kemudian dikembangkan kegiatan ekonomi yang diperkuat dengan
pembentukan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) DT, yang secara resmi berdiri
pada tanggal 9 April 1994.
Selanjutnya, pendirian MQ Corporation atau PT
Manajemen Qolbu pada tahun 2002. Pendirian kedua badan usaha tersebut
menjadikan aktivitas usaha atau ekonomi yang semula dilakukan secara langsung
oleh Yayasan DT (secara kelembagaan) maupun sebagian pengelola/karyawan Yayasan
DT (secara perorangan) menjadi lebih tertata.
Sebagaimana Visi Daarut Tauhiid adalah “Menjadi
lembaga dakwah tauhid untuk menghasilkan generasi ahli dzikir, ahli fikir, dan
ahli ikhtiar yang menjadi rahmat bagi sekalian alam.” Untuk mencapai visi
tersebut, Daarut Tauhiid mengemban misi sebagai berikut: Mengembangkan dakwah
tauhid rahmatan lil âlamîn serta Membina generasi ahli dzikir, ahli fikir, dan
ahli ikhtiar.
Pondok Pesantren Al Wafa
Pondok Pesantren Al-Wafa’ merupakan pondok
pesantren mahasiswa yang terletak di pinggir Kota Bandung. Respon atas usulan
dari para murid bapak KH. Rahmad Syafe’i, dari mahasiswa dan para jamaah
pengajian melatarbelakangi berdirinya pondok pesantren ini.
Pendirian pondok mahasiswa memang lantas sangat
berguna untuk mengawasi dan meningkatkan kesadaran keagamaan mahasiswa yang
belajar di lingkungan kampus.
Di permulaan berdirinya pesantren ini, jumlah santri hanya berkisar sekitar 10
santri laki-laki saja. Satu tahun kemudian jumlahnya meningkat menjadi sebanyak
60-an, santri laki-laki dan perempuan, dan pada tahun 2017 total jumlah santri
sudah mencapai kurang lebih 168 santri laki-laki dan perempuan, perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke
tahun.
Para santri yang datang untuk belajar di ponpes ini
pun beragam asalnya, dari yang paling dekat dengan daerah sekitar Ponpes Al
Wafa, sampai pulau seberang yang jauh sekalipun, seperti Merauke, dan semuanya
terhimpun menjadi satu dalam satu atap pesantren. Dari perbedaan asal inilah, yang
akhirnya menjadikan para santri kaya akan bahasa dan pengetahuan baru mengenai
adat dan budaya di indonesia.
Lokasi pondok pesantren Al Wafa berjarak sekitar
1400 M/ 1,4 Km dari Kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati
Bandung atau membutuhkan waktu sekitar 15 menit dalam menempuh jarak tersebut,
jika ditempuh dengan berjalan kaki. Ponpes Al Wafa berdiri di atas tanah seluas
500 M2, tepatnya di RT : 03 RW :01 jalan
Cibiru Hilir No.46 Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat
Indonesia.
Ponpes Al Basyariyah
Ponpes Al Basyariyah adalah salah satu pesantren
tersohor di wilayah Bandung. Ponpes ini dikenal sebagai pesantren modern dengan
santri yang berasal dari berbagai daerah di kawasan Jawa Barat.
Ponpes Al Basyariyah Bandung didirikan oleh Drs.
KH. Saeful Azhar pada tahun 1982. Di atas tanah dengan luas 17 hektar, ponpes
ini tumbuh dan berkembang pesat bahkan mempunyai 4 kampus di wilayah Bandung.
Pendiri ponpes ini mempunyai sejarah mengenyam
pendidikan di ponpes Gontor Ponorogo. Maka dari itu warna pendidikan yang
diajarkan di ponpes ini juga sedikit banyak terinspirasi dari ponpes ternama di
Jatim tersebut.
Kurikulum pendidikan yang diterapkan di Pesantren
Al Basyariyah di Bandung ini yakni TMI. Kurikulum tersebut merupakan perpaduan
dari sistem pembelajaran secara formal di kelas dengan pendidikan tradisional
diniyah. Kurikulum ini hampir mirip dengan Gontor yang dikenal sebagai KMI.
Muatan kurikulum tersebut dibagi menjadi 4 yakni
Ilmu Bahasa, Kajian Agama Islam, Ilmu Pengetahuan Sosial serta Sains &
Teknologi. Jenjang pendidikan di ponpes ini yaitu Mts dan MA yang menerapkan
muatan lokal pondok pesantren.
Pondok Pesantren Modern Al-Ihsan
Sejarah Pondok Pesantren Modern Al-Ihsan dimulai
oleh kedatangan tiga orang alumni Pondok Modern Gontor, yaitu Ust. Mahrus
As'ad, Ust. Dede Rohanda, dan Ust. Suismanto menghadap ke alumni senior yaitu
Ustadz KH Ujang Muhammad HM yang kebetulan pada saat itu beliau sedang memimpin
sebuah lembaga pendidikan umum (SMP/SMA) yang berada di J1. Denki Selatan V
Kodya Bandung.
Mereka bertiga mengutarakan maksud untuk mendirikan
sebuah lembaga pendidikan Islam yang bernuansa Gontor dan berasrama penuh, yang
tidak mengizinkan santrinya pulang pergi, sehingga mengganggu proses pendidikan
dan pengajaran.
Untuk merealisasikan ide yang mulia ini, maka pada
tanggal 17 Juli 1989 secara resmi didirikan sebuah lembaga Pendidikan Islam ala
Gontor, yang diberi nama Pondok Modern Miftahul Jannah, dengan jenjang
pendidikan KMI ( Kulliyatul Mu'allimin al-Islamiyah ) yang masa belajarnya enam
tahun.
Lembaga itu terletak di Jl. Denki Selatan V Regol
Bandung, tepatnya di lokasi SMP/SMA Sebelas Maret. Tempat belajar/kelas waktu
itu masih menumpang di SMP/SMA Sebelas Maret. Kemudian pimpinan pesantren Bapak
KH.U.Muhammad HM. membuat satu ruangan kamar guru, dan atas sumbangan dari Ibu
Drs. Tri Kusumo bersama kawan-kawan dibuatlah satu unit kamar mandi dan MCK.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment