Julukan yang Melekat Dengan Kota Bandung
PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Selain terkenal dengan iklim dan ikon bangunannya, Bandung juga dikenal dengan “Julukan” istimewanya yang penuh makna.
Apakah kalian tau apa saja julukan tersebut? Tim
Infobdg akan membahas asal-usulnya julukan yang melekat dengan Kota Bandung
dalam ulasan berikut.
1. “De Bloem der Indische Bergsteden” asal nama
Kota Kembang
Julukan Kota Kembang berasal dari Perkumpulan
Pengusaha Perkebunan Gula (Bestuur van de Vereniging van Suiker Planters) pada
tahun 1896 yang memilih Bandung sebagai tempat penyelenggaraan kongres
pertamanya. Di kongres tersebut ada “kembang-kembang” (Noni cantik
Indo-Belanda) dari wilayah perkebunan Pasir Malang yang dihadirkan untuk
menghibur para pengusaha gula tersebut.
Kongres tersebut pun sukses besar, dari para
peserta kongres itu kemudian keluar istilah “De Bloem der Indische Bergsteden”
atau bunganya kota pegunungan di Hindia Belanda. Dari situ julukan Kota Bandung
sebagai kota kembang pun muncul.
2. Ex Undis Sol
Pada zaman kolonial penulisan motto pada lambang
kota (Gemeente) umunya menggunakan bahasa Latin atau bahasa Belanda. Terjemahan
dari “Ex Undis Sol” sendiri yaitu “Mentari muncul di atas gelombang”. Namun
penggunaan motto ini disinyalir keliru karena makna yang ingin diungkapkan
berbeda, penulisan “Solum” yang berarti “Lahan kokoh/tanah padat” menjadi “Sol”
berarti “Matahari” yang tentunya tidak sesuai. Makna yang ingin diungkapkan
sebenarnya adalah “Lahan kokoh muncul dari gelombang”. Ketidak sesuaian ini pun
pernah dibahas di akhir artikel yang dimuat dalam surat kabar Java Bode pada
April 1935.
Setelah berpulangnya para kolonial Belanda motto
warisan tersebut pun digantikan menjadi “Gemah Ripah Wibawa Mukti” dan disahkan
sesuai Peraturan Daerah Kota Besar Bandung tahun 1953 No. 53.
3. Gemah Ripah Wibawa Mukti
Sebuah motto yang juga menjadi tanda kekuasaan
kolonial Belanda telah lengser dan semakin kuatnya daerah otonom Bandung dengan
disahkannya motto baru “Gemah Ripah Wibawa Mukti” beserta Lambang Kota Bandung
pada tahun 1953.
Makna yang disisipkan dalam motto baru ini pun
tentunya lebih berbobot dan membawa harapan agar kota Bandung menjadi “Gemah
Ripah” yang berarti bertambah makmur serta perkembangan dan pembangunan kota
terus meningkat. “Wibawa” yang tentunya memiliki arti bertanggung jawab,
khususnya bagi para aparat Pemerintahannya yang mengelola kota ini. Terakhir
“Mukti” yang berarti mulia dan bahagia selama-lamanya.
4. Parijs Van Java
Julukan “Parijs Van Java” muncul karena pada waktu
itu terdapat banyak toko yang menjual barang- barang produksi Paris, terutama
toko pakaian di Jalan Braga. Toko yang terkenal di Braga adalah “Au bon Marche”
yang menjual gaun wanita mode Paris. Di Braga juga terdapat restoran Paris
Maison Bogerijen yang sering didatangi oleh para pejabat dan pengusaha Hindia
Belanda.
Tak hanya itu, Tuan Bosscha sang pemilik
Onderneming Teh Malabar di Pangalengan pun seringkali mengutip “Bandoeng Parijs
Van Java” dalam kesempatan berpidatonya di hadapan masyarakat. Dari situlah julukan
“Parijs Van Java” semakin dikenal dan melekat dengan Bandung.
5. Eropa In De Tropen
Julukan ini muncul ketika kehidupan masyarakat
Belanda terasa aman-sejahtera di Bandung yang didukung oleh perkembangan
tata-guna tanah, jalan dan pembangunan kotanya bak kehidupan di negeri Belanda.
Itulah sebabnya kota Bandung disebut “Eropa di daerah Tropis”.
6. Bandung Lautan Api
Pada tanggal 24 Maret 1946, Bandung mengalami satu
peristiwa yang tidak terlupakan, wilayah Bandung terbumi hanguskan saat rakyat
Indonesia kembali menolak penjajahan di masa itu. Berdasarkan catatan sejarah,
peristiwa Bandung Lautan Api berlangsung selama 7 jam dengan melibatkan 200
ribu penduduk. Pada saat itu, kepulan asap mengepung Bandung yang tidak
berpenghuni. Dalam rangka memperingati peristiwa tersebut, diwujudkanlah bukti
fisik dalam bentuk stilasi yang tersebar di 10 titik di kota Bandung.
7. Kota Parahyangan
“Parahyangan” berasal dari kata bahasa Sunda yang
berarti “tempat tinggal hyang (dewa)” dimana masyrakat Sunda juga mempercayai
gunung-gunung sebagai tempat bersemayamnya para dewa yang menjadikan secara
spesifik kawasan Jawa Barat dan tentunya Bandung yang identik dengan
pegunungannya sebagai kota Parahyangan atau biasa disingkat priangan.
8. Indische Kolonial Stad
Julukan “Indische Kolonial Stad” yang artinya Kota
Kolonial di Hindia Belanda ini pertama kali muncul pada masa proyek
pengembangan wilayah “Kota Baru” pada tahun 1918 dimana sejumlah teknisi
beserta para arsitek dilibatkan dalam penerapan gaya arsitektur Eropa di
beberapa wilayah Bandung.
Di luar dari julukan yang terkenal tersebut,
sebenarnya Kota Bandung masih banyak memiliki julukan. Seperti Bandung kota
fashion, Bandung kota wisata, Bandung surganya kuliner, dan masih banyak lagi.
Tetapi yang terkenal akan unsur sejarah di dalamnya, lebih kepada delapan
julukan di atas.
Seperti apapun julukannya, yang terpenting untuk
Wargi Bandung saat ini adalah selalu mencintai Kota Bandung setulus hati.
Sumber
infobdg.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt
bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best
profit futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment