Efek Vape pada Pria, Bikin Drop Gairah Seks
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Pria pengguna rokok elektrik atau vape
mengalami kerugian lebih besar dibandingkan manfaatnya. Penelitian yang
dilakukan pada tikus jantan menunjukkan bahwa vaping dapat mengecilkan ukuran
testis, menghambat gairah seks, dan menurunkan jumlah sperma.
Ilmuwan Turki melakukan pengukuran ukuran
testis tikus sebelum dan sesudah hewan tersebut terpapar asap rokok dan uap
rokok elektrik, serta mengidentifikasi biomarker stres dalam darah dan alat
kelamin.
Namun, seperti yang ditunjukkan oleh
penelitian sebelumnya, dampak dari asap rokok konvensional seperti asap
tembakau bahkan lebih buruk lagi terhadap organ seksual pria, demikian
konfirmasi para peneliti seperti mengutip New York Post.
Jumlah sperma tikus yang terpapar asap vape
adalah 95,1 juta sperma per mililiter, dibandingkan dengan 98,5 juta per
mililiter pada kelompok yang tidak terpapar nikotin apa pun.
Pada tahun 2020, peneliti Denmark juga
menemukan bahwa pria yang menggunakan vape setiap hari memiliki jumlah sperma
yang jauh lebih rendah dibandingkan pria yang tidak menggunakan vape.
Namun penulis penelitian ini mengatakan bahwa
diperlukan lebih banyak data manusia untuk mendukung temuan ini karena vape
juga banyak digunakan.
“Untuk menjadi pilihan yang aman adalah dengan
berhenti merokok (baik berhenti rokok tembakau maupun vape), dampaknya terhadap
masyarakat perlu diberikan pencerahan,” kata peneliti menyimpulkan.
Diperkirakan 12 juta orang dewasa menggunakan
vape, sementara jutaan anak-anak dan remaja telah bergabung dalam populasi
pengguna rokok elektrik.
Dampak Penggunaan Vape
Penggunaan vape juga menimbulkan beberapa
risiko penyakit serius, termasuk iritasi paru-paru dan kesehatan mental yang
buruk.
Vaping juga sebelumnya dikaitkan dengan
penghambatan kesuburan, menurut jurnal Life, yang memperingatkan terhadap
anggapan bahwa vape adalah produk yang “aman” sebagai alternatif selain
merokok.
Mengingat dampak rokok yang besar bagi
kesehatan seksual dan reproduksi pria, biasanya dokter terlebih dahulu
menyarankan agar perokok berhenti merokok bila ingin punya anak.
Lebih Aman Vape atau Rokok?
Baik merokok maupun vaping memiliki efek
samping dan risiko. Para ilmuwan belum sepenuhnya memahami dampak kesehatan
jangka panjang dari rokok elektronik (vape), namun ilmu pengetahuan menunjukkan
bahwa rokok elektronik bukanlah alternatif yang aman untuk merokok.
Bahaya Vaping
Dilansir dari laman Medical News Today,
berdasarkan bukti yang ada, merokok tampaknya lebih berbahaya dibandingkan
vaping. Namun, bukan berarti vaping aman.
American Heart Association (AHA) mencatat
bahwa meskipun cairan vaping mengandung lebih sedikit kontaminan dibandingkan
rokok, namun tidak sepenuhnya aman.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit (CDC), pada awal tahun 2020, ada sekitar 2.800 pasien rawat inap atau
kematian dengan 68 di antaranya dipastikan meninggal akibat vaping.
Bahaya Merokok
Berbeda dengan vaping, yang relatif baru,
terdapat penelitian bertahun-tahun yang sepenuhnya mendukung klaim bahwa
merokok berbahaya bagi kesehatan manusia. Menurut CDC, merokok menyebabkan:
- Kerusakan pada setiap organ dalam tubuh
- Lebih dari 480.000 kematian per tahun di
Amerika Serikat dan 90% dari seluruh kematian akibat kanker paru. Lalu, sekitar
80% kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik (COPD)
- Peningkatan risiko terkena masalah
kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke
Vaping dan merokok mempunyai efek negatif
serupa pada tubuh, seperti kerusakan paru dan peningkatan risiko kanker.
Sumber
liputan6.com
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja
bandung, loker bandung
best
profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf,
bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best profit
futures
PT
BESTPROFIT FUTURES BANDUNG
Comments
Post a Comment